
Oleh: Puji Astuti, M.Pd.I (Kepala MI Ma’arif 01 Pahonjean Kec. Majenang Kab. Cilacap)
maarifnucilacap.or.id, Majenang – Tulisan ini mengisahkan seorang alumnus MI Ma’arif 01 Pahonjean, salah satu MI di bawah naungan LP Ma’arif NU Cilacap, yang bernama Abdurrofi. Ia lahir di Bogor pada 23 Mei 2003 dari pasangan suami istri bernama Slamet Nurhadi dan ibu Siti Sakuroh. Ia dibesarkan di sebuah desa kecil yang bernama Pahonjean, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Ia juga berasal dari keluarga sederhana, tidak banyak kemewahan, tapi penuh cinta, doa dan nilai-nilai kerja keras. Dari tanah yang penuh kedamaian itu, ia belajar sebab memiliki mimpi yang besar.
Pendidikan dasarnyanya dimulai di MI Ma’arif 01 Pahonjean. Semasa di MI tersebut, ia selalu mendapatkan prestasi akademik, yakni rangking 1 dari kelas 1-6. Ia juga terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler seni, yaitu drumband dan hadroh. Di sana juga, ia mulai menyadari ketertarikannya pada dunia sains dan teknologi.
Di MI tempat menimba ilmu, ia juga berhasil menorehkan banyak prestasi non akademik, di antaranya yaitu Juara 1 Olimpiade MIPA, Juara 1 Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Cilacap dan masuk 5 besar pada KSM tingkat Provinsi Jawa Tengah. Setamat dari MI Ma’arif 01 Pahonjean, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Majenang.
Menimba Ilmu di SMA Taruna dan AAU
Salah satu momen paling menentukan dalam hidupnya ialah saat dinyatakan lolos masuk SMA Taruna Nusantara melalui jalur beasiswa. Di lingkungan itu, ia belajar tentang kedisiplinan, kepemimpinan dan arti dari kerja keras yang sesungguhnya. Itulah titik di mana ia benar-benar keluar dari zona nyaman.
Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Angkatan Udara (AAU), tempat di mana mimpinya mengudara, perlahan tapi pasti mulai terwujud. Di AAU, ia menghadapi tantangan yang jauh lebih besar, baik fisik maupun mental. Tapi ia percaya bahwa rasa sakit dari disiplin lebih baik dari pada penyesalan karena menyerah dan pada akhirnya kalah.
Beberapa Prestasi yang Pernah Diraih
Sebelum dan selama berada di AAU, ia meraih beberapa pencapaian prestasi yang membanggakan, yaitui:
1. Peringkat 1 Calon Taruna pengiriman Lanud Husein Sastranegara Bandung.
2. Peringkat 3, 2, dan akhirnya 1 Akademis di program studi Aeronautika
3. Peringkat 2 Kepribadian
4. Menyandang predikat Cumlaude dengan IPK 3,61
5. Peringkat 3 lulusan AAU
Mewakili Indonesia di Kancah Internasional
Tapi yang paling berkesan baginya adalah ketika ia dipercaya menjadi perwakilan Taruna AAU di ajang 5th International Cadets Week di Xian, China. Saat itu, ia berdiri di negeri orang dengan membawa nama Indonesia dan kampung halaman saya di hati.
Kini, ia sedang melanjutkan pendidikan di Sekolah Penerbang Pesawat Terbang Tanpa Awak (Sekbang PTTA), sebuah fase baru dalam perjalanan saya menuju cita-cita sebagai Insan Dirgantara.
Hidup telah mengajarkannya satu hal penting, yakni jika ingin bertumbuh, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Jika tidak, kita akan menyesal seumur hidup. Prinsip itu ia pegang erat setiap kali iamerasa lelah, ragu atau ingin menyerah.
Ia mengaku bukan siapa-siapa dan bukan dari keluarga yang istimewa. Tapi ia percaya, dengan mimpi, ketekunan, restu dari orang tua, keluarga, guru-guru serta orang-orang terdekat, akhirnya mimpi menggapai cita-cita bisa terwujud.
Kisah inspiratif
Semoga dapat menginspirasi bagi Siswa Madrasah yang lain. Semakin banyak muncul Abdurrofi-Abdurrofi yang lain.
Madrasah Hebat
Madrasah Berprestasi
Madrasah Mendunia
Akan lebih bagus tulisan ini jika diselipkan testimoni dari yang bersangkutan bhw madrasah tempat dia menimba ilmu telah membentuk karakter sekaligus membidani mimpi-mimpi besar menjelajah angkasa.
Mantap Bu Puji,,,